Wednesday, December 19, 2012

Ceritaku: Misteri Dibalik 08888888888 (Part 2)

"DOOORRR" terdengar bunyi tembakan yang sangat keras, tepat saat itu nyawaku serasa melayang. Tiba-tiba semuanya menjadi gelap! Di sini tidak terlihat apa-apa.
Samar-Samar terdengar suara berisik dari luar dan aku membuka mataku, samar-samar aku melihat seorang ibu dan seorang gadis sedang bercakap-cakap.

"Apa benar bu? Dia tidak apa-apa?" tanya gadis itu.
"Hmm, tidak apa-apa kok. Dia hanya luka dibagian tangan kiri" jawab ibunya setelah itu meninggalkan gadis itu sendirian.
"Uuh, dimana aku?" Aku memegang tanganku yang terasa sakit.
"Ooh! Kau sudah sadar? Ibuku menemukanmu pingsan di depan rumahku" jawab gadis itu sambil membantuku bangun. "Oya perkenalkan namaku Miyuki, namamu siapa?"
"Aku Kyoko," ujarku sambil memperhatikan pakaiannya, hmm itu 'kan kimono zaman dahulu?
"Wah! Kau sudah sadar?" ucap ibu gadis itu. "Ini bibi bawakan mie miso, kau pasti lapar"
"Wow baunya enak! pasti rasanya juga! terima kasih ya bibi" aku mengambil mie miso itu. hmm benar! Rasanya muantapp!

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah. Bibi segera membukanya. Ternyata itu seorang pria berpakaian kimono berwarna hijau dan putih! Waduuh ini ada di mana ya?

"Maaf ada yang bisa saya bantu?" tanya bibi seramah dan sesopan mungkin.
"Emm, maaf di sini terdaftar bahwa anda belum membayar pajak! Nah, kapan mau dibayar?"  tentara jepang itu balik bertanya.

"Sa... saya usahakan seminggu lagi tuan," jawab bibi terbata-bata.
"Awas! jangan sampai lupa!" ucapnya dengan nada tajam.

BRAAK!!!
Pintu dibanting dengan keras...

"Miyuki, siapa itu tadi?" tanyaku.
"Penagih pajak," jawab Miyuki lesu "Padahal kami belum punya uang untuk membayar pajak"
"Ooh begitu..." tanggapku.
"Ehmm, Kyoko, pakaian kamu aneh. lebih baik ganti baju di kamarku saja yuk," dia memperhatikan T-shirt dan jeans yang kupakai.
"Ayo!" seruku. Miyuki memilihkan baju kimono berwarna pink dengan hiasan bunga sakura. Cantik sekali!

"Ehmm... ini saja ya," ucap Miyuki.
"Baiklah," jawabku pendek seraya tersenyum "Eh, ngomong-ngomong. Ini ada di mana sih?"
"Ini ada di jepang zaman showa, kaisar hirohito berkuasa di sini," Miyuki terdiam sejenak "kalau yang tidak membayar pajak, akan dihukum mati,"
Mataku membelalak lebar "Kok aturannya kayak gitu sih?"
"Yaahh... memang begitu," jawabnya pasrah.
"Antarkan aku ke istana sang kaisar!" perintahku.

Kali ini Miyuki yang membelalak "Buat apa kesana? kalau mendekat 3 langkah saja kau pasti sudah mati," Miyuki mencegahku.
"Ayolah antarkan aku saja! disana pasti banyak pedagang yang lewat, aku bisa bersembunyi di gerobaknya" bujukku.
"Baiklah. Tapi, aku ikut ya. Nanti kalau ada apa-apa denganmu bagaimana,"
"Oke deh,"

-Sesampainya di Istana Sang Kaisar-

Kami berdua ngumpet di balik kain yang menutupi gerobak seorang pedagang yang akan masuk, untuk mengantar persediaan anggur untuk kaisar. Kami merasakan gerobak ditarik perlahan-lahan. 
Beberapa menit kemudian....

"Maaf, sebelum masuk saya harus memeriksa bawaan anda dulu" samar-samar terdengar suara seorang laki-laki.
"Silahkan..."
""Wuahh, gawat Miyuki! seseorang akan memeriksa isi gerobak ini!" bisikku pelan.
"Aduuh, bagaimana ya?" bisik Miyuki cemas.
Seorang laki-laki tampak menyibakkan kain itu, dan...

-bersambung-








2 comments :